Archive for the Ekonomi Islam c0rneR Category

Media Investasi [Reksa Dana Syariah]

Posted in Ekonomi Islam c0rneR on Juni 16, 2009 by amrhoel

Kebanyakan dari kita mungkin sudah ada yang pernah dengar atau bahkan belum pernah sama sekali yaitu tentang dalil 80/20, dengan kata lain yaitu 80% keberhasilan kita datang dari 20% usaha kita. Pertama kali dinyatakan oleh ekonom italia vilfredo pareto pada 1879, dalil ini juga dikenal sebagai prinsip usaha terkecil.

Banyak orang sependapat dengan dalil ini untuk keberhasilan total disemua bidang kecuali uang. Jika sampai  pada masalah uang, banyak orang yang percaya dengan dalil90/10, bahwasanya kebanyakan orang orang memperhatikan bahwa 10% menguasai 90% uang yang ada. Ia menunjukkan bahwa di dunia film, 10% dari para aktor menciptakan 90% dari uang yang didapat. Ia juga memperhatikan bahwaaa10% dri para atletmenghasilkan 90% dari uang yang ada, begitu juga 10% para musisi.

Dalil 90/10 juga berlaku pada dunia investasi, itu sebabnya banyak nasihat yang ditujukan pada para investor adalah ” jangan jadi orang biasa”. Sebuah artikel di the wall street journal belum lama ini menguatkan pendapat tentang masalah ini. Artikel ini menyatakan bahwa 90% dari semua saham korporat di amerika dikuasai hanya oleh 10% dari orang orang yang terlibat. Baca lebih lanjut

Perbedaan Akuntansi Syariah vs Akuntansi Konvensional

Posted in Ekonomi Islam c0rneR on Juni 16, 2009 by amrhoel

Pada saat ini kebanyakan kalangan memandang akuntansi hanya sebagai dari pencatatan dan pelaporan. Dimana Perusahaan hanya mencatatkan laba sebanyak-banyaknya. Subtansi ekonomi konvensional lebih pada self Interest. Ini dikuatkan oleh Soros bahwa Akuntansi syariah berprinsip pada self interest atau sekularisme dalam akuntansi. Realitas ekonomi yang cenderung kapitalisme dengan karakteristik KKN, sarat dengan ciri otoritas kepentingan peribadi (self interest). Self-interest adalah representasi substansi pandangan dunia (world-view/paradigma) Barat yang sekuler dan kapitalistik. Akibat dari rasionalitas konsumsi yang lebih mendukung individualisme dan self interest, maka keseimbangan umum tidak dapat dicapai. Yang terjadi adalah munculnya berbagai ketimpangan dalam berbagai persoalan sosio-ekonomi. Baca lebih lanjut